Selasa, 01 Mei 2018

SEJARARAH KUDA KEPANG/EBEG

SEJARARAH KUDA KEPANG/EBEG




   Sejarah Ebeg

1.Ebeg adalah tarian yang menggambarkan latihan perang prajurit Mataram ketika melawan Belanda. Latihan perang yang dilakukan prajurit Kasunanan setiap Sabtu itu kemudian dimodifikasi oleh seniman untuk mengobarkan semangat perlawan rakyat. Tarian yang demikian agresif dan gagah itu dipentaskan untuk membumbungkan optimisme rakyat supaya tetap semangat melawan penjajah. Stigma kuno yang dilekatkan pada tari ebeg dapat diidentifikasi karena tiga hal. Pertama, sejak dicipta pada masa kekuasaan Mataram dan diwariskan hingga saat ini tari ebeg tidak mengalami perubahan yang bermakna. Kedua, nuansa magis yang dibangun dengan menghadirkan roh saat wuru’ mengesankan lekatnya animisme yang dianut masyarakat Jawa kuno. Ketiga, semangat memerangi penjajah sudah tidak relevan dengan semangat juang saat ini.Ebeg adalah jenis tarian rakyat yang berkembang di wilayah(Purbalingga,Banyumas,cilacap,kebumen). Pada daerah lain kesenian ini dikenal dengan nama kuda lumping atau jaran kepang, ada juga yang menamakannya jathilan (Yogyakarta) juga reog (Jawa Timur). Tarian ini menggunakan “ebeg” yaitu anyaman bambu yang dibentuk menyerupai kuda berwarna hitam atau putih dan diberi kerincingan.



2.      Atribut dan Perlengkapan Ebeg
Atribut yang dikenakan Penarinya berupa celana panjang dilapisi kain batik sebatas lutut dan berkacamata hitam(sebagian ada yang tidak berkaca mata), mengenakan mahkota dan sumping ditelinganya. Pada kedua pergelangan tangan dan kaki dipasangi gelang-gelang kerincingan sehingga gerakan tangan dan kaki penari ebeg selalu dibarengi dengan bunyi kerincingan.

Gambar 1 Penari Ebeg dan Atribut yang Digunakan

Jumlah penari ebeg 8 oarang atau lebih, dua orang berperan sebagai penthul-tembem, seorang berperan sebagai pemimpin atau dalang, 7 orang lagi sebagai penabuh gamelan, jadi satu grup ebeg bisa beranggotakan 16 orang atau lebih. Semua penari menggunakan alat bantu ebeg sedangkan penthul-tembem memakai topeng.


                                               
                                             ☝
                          
                          ☝☝☝☝☝  
  Usaha baru dalam komonitas

3.      Peralatan Pengiring
Peralatan untuk Gendhing pengiring yang dipergunakan antara lain kendang, saron, kenong, gong dan terompet. Selain peralatan Gendhing dan tari, ada juga ubarampe (sesaji) yang mesti disediakan berupa : bunga-bungaan, pisang raja dan pisang mas, kelapa muda,jajanan pasar,dll. Untuk mengiringi tarian ini selalu digunakan lagu-lagu irama Banyumasan seperti ricik-ricik, gudril, blendrong, lung gadung,( crebonan), dan lain-lain.
4.      Pagelaran Tarian Ebeg
Tarian ebeg termasuk jenis tari massal, tarian ini memakan waktu kurang lebih 4-5 jam, pertunjukannya memerlukan tempat pagelaran yang cukup luas seperti lapangan atau pelataran/halaman rumah yang cukup luas.

gbr.2
Gambar 2 Adegan Pemain yang Mengalami”wuru” Kesurupan

Keunikan tarian ebeg disaat pagelaran adalah saat para pemain mengalami trans (kerasukan/mendem) para pemainnya biasa memakan pecahan kaca (beling) atau barang tajam lainnya, mengupas kelapa dengan gigi, makan padi dari tangkainya, dhedek (katul), bara api, dll. sehingga menunjukkan kekuatannya Satria, demikian pula pemain yang manaiki kuda kepang menggambarkan kegagahan prajurit berkuda dengan segala atraksinya.
Biasanya dalam pertunjukan ebeg dilengkapi dengan atraksi barongan, penthul dan cepet. Dalam pertunjukannya, ebeg diiringi oleh gamelan yang lazim disebut bendhe.
5.      Perkembangan Tari Ebeg
Kesenian ebeg adalah kesenian yang sangat terkenal di daerah Banyumas dan Jawa Tengah pada umumnya, kesenian ebeg atau kuda lumping atau jathilan ini memang sebuah kebudayaan yang perlu dirawat dan dijaga kelestariannya. Beberapa tahun belakangan ini ebeg sudah sangat jarang ditampilkan di acara-acara seperti hajatan di kampung2. Keberadaannya seperti tertelan jaman.
Tapi beberapa waktu belakangan ini, kesenian yang terkenal dengan atraksi pemanggilan arwah atau lebih dikenal dengan nama ‘indang’ ini kembali marak.
gbr.3
Gambar 3 Penonton yang Mengalami”wuru” Kesurupan

kemunculannya kembali seni ebeg ini memberikan sebuah fenomena baru, terlihat seni ebeg sudah sedikit kehilangan gregetnya  karena sekarang banyak dan sering terjadi para penonton yang ‘wuru’ atau kesurupan indang.
Bahkan banyaknya penonton yang ‘wuru’ membuat atraksi kesenian ini menjadi tidak menghibur lagi, karna kebanyakan dari mereka yang ‘wuru’ adalah penonton yang kebanyakan berusia remaja berkisar belasan tahun.
Kebanyakan dari mereka memang memiliki indang atau dengan kata lain mereka dapat dirasuki oleh arwah,yang membuat mereka mudah sekali ‘wuru’ dan kerasukan indang.
Kalau dulu ‘indang’ hanya dimiliki oleh mereka para pemain ebeg yang memang sebelumnya melakukan ritual dan rialat atau bertapa untuk dapat memiliki indang. Tapi sekarang fenomena yang terjadi adalah maraknya para remaja belasan tahun yang memiliki indang,dan biasanya mereka memang bukan pemain ebeg resmi. Namun  hanya sebatas indang2 ringan seperti indang Baladewaan,yaitu indang yang membuat orang yang dirasuki menjadi luwes menari.






SEBENARNYA PayTren Itu Apa sih? Dan APA HEBATnya???


SEBENARNYA PayTren Itu Apa sih?
Dan APA HEBATnya???
1. PAYTREN adalah aplikasi untuk pembayaran online dan offline karya USTADZ YUSUF MANSUR. Dgn Paytren Anda bisa transaksi melalui handphone sprt beli pulsa, beli token, beli tiket pesawat/kereta, bayar PDAM, listrik pasca bayar, BPJS, telkom, speedy, leasing dll.

2. APA MANFAAT DARI PAYTREN???
๐Ÿ”šTidak perlu keluar rumah ( hemat biaya,waktu,dantenaga ).
๐Ÿ”šDapat cashback setiap transaksi.
๐Ÿ”šAda nilai sedekah dari setiap transaksi.
๐Ÿ”šDapat peluang mendapatkan komisi/bonus dan juga reward dari PAYTREN dengan cara menjalankan bisnisnya.
๐Ÿ”šBergabung dgn komunitas yg positif dan mendapat pengetahuan agama dari USTAD YUSUF MANSUR sebagai pemiliknya.

3. BAGAIMANA CARA KERJA/CARA MENJALANKAN BISNISNYA?
✔Bergabung di komunitas TRENI dg cara mendaftar dan melakukan pembelian lisensi Paytren dan download aplikasiny diplaystore.
✔Nikmati kemudahan dlm transaksi dg menggunakan aplikasi PAYTREN melalui Hp.
✔Ceritakan manfaat paytren ke orang” baik offline maupun online supaya membeli lisensi dan menggunakan aplikasi PAYTREN juga.
✔Nikmati bonus/komisi dari PAYTREN ratusan hingga jutaan rupiah, juga reward.

❎tidak ada target rekrut orang.
❎tidak ada tutup point.
❎tidak ada kewajiban stok brg.

๐Ÿ›„beli sekali berlaku seumur hidup.
๐Ÿ‘ชdapat diwariskan.
๐ŸŒbisa digunakan baik dalam negeri maupun diluar negeri.

4. YANG BISA DILAKUKAN APLIKASI PAYTREN :
✔Isi pulsa
✔Beli Token Listrik
✔Bayar Tagihan PLN Pasca Bayar
✔Bayar Tagihan TELKOM
✔Bayar Cicilan kendaraan
✔Bayar Tagihan TV Prabayar
✔Beli Voucher Games
✔Beli Tiket Kereta Api
✔Beli Tiket Pesawat
✔Bayar Tagihan BPJS
✔Bayar Tagihan PDAM
✔Sedekah
✔Transfer Deposit
✔Beli Ibuk Ekskluisif
✔Inspirasi Harian UYM
✔Belanja Online
✔Belanja di Alfamart dengan DOKU Paytren
✔Dll...
Info pendaftaran & bimbingan
 WA 085747931343

http://bit.ly/Info-paytren-2


                                                 
  LANJUT......

Minggu, 29 April 2018

PACARAN DALAM PANDANGAN ISLAM

ISLAM ITU INDAH 



Islam Kok Pacaran




Soal pacaran di zaman sekarang tampaknya menjadi gejala umum di kalangan kaula muda. Barangkali fenomena ini sebagai akibat dari pengaruh kisah-kisah percintaan dalam roman, novel, film dan syair lagu. Sehingga terkesan bahwa hidup di masa remaja memang harus ditaburi dengan bunga-bunga percintaan, kisah-kisah asmara, harus ada pasangan tetap sebagai tempat untuk bertukar cerita dan berbagi rasa.
Selama ini tempaknya belum ada pengertian baku tentang pacaran. Namun setidak-tidaknya di dalamnya akan ada suatu bentuk pergaulan antara laki-laki dan wanita tanpa nikah.
Kalau ditinjau lebih jauh sebenarnya pacaran menjadi bagian dari kultur Barat. Sebab biasanya masyarakat Barat mensahkan adanya fase-fase hubungan hetero seksual dalam kehidupan manusia sebelum menikah seperti puppy love (cinta monyet), datang (kencan), going steady (pacaran), dan engagement (tunangan).
Bagaimanapun mereka yang berpacaran, jika kebebasan seksual dalam pacaran diartikan sebagai hubungan suami-istri, maka dengan tegas mereka menolak. Namun, tidaklah demikian jika diartikan sebagai ungkapan rasa kasih sayang dan cinta, sebagai alat untuk memilih pasangan hidup.



Akan tetapi kenyataannya, orang berpacaran akan sulit segi mudharatnya ketimbang maslahatnya. Suatu contoh : orang berpacaran cenderung mengenang pacarnya. Waktu luangnya (misalnya bagi mahasiswa) banyak terisi hal-hal semacam melamun atau berfantasi. Amanah untuk belajar terkurangi atau bahkan terbengkalai. Biasanya mahasiswa masih mendapat kiriman dari orang tua. Apakah uang kiriman untuk hidup dan membeli buku tidak terserap untuk pacaran itu ?
Atas dasar itulah ulama memandang, bahwa pacaran model begini adalah kedhaliman atas amanah orang tua. Secara sosio kultural di kalangan masyarakat agamis, pacaran akan mengundang fitnah, bahkan tergolong naif. Mau tidak mau, orang yang berpacaran sedikit demi sedikit akan terkikis peresapan ke-Islam-an dalam hatinya, bahkan bisa mengakibatkan kehancuran moral dan akhlak. Na’udzubillah min dzalik !




Sudah banyak gambaran kehancuran moral akibat pacaran, atau pergaulan bebas yang telah terjadi akibat science dan peradaban modern (westernisasi). Islam sendiri sebagai penyempurnaan dien-dien tidak kalah canggihnya memberi penjelasan mengenai berpacaran. Pacaran menurut Islam di identikkan pada ta'arufan tpi yang dimaksud bukan pacaran tapi meminang, sebagai mana yang dilontarkan Rasulullah SAW : "Apabila seorang di antara kamu meminang seorang wanita, andaikata dia dapat melihat wanita yang akan dipinangnya, maka lihatlah." (HR Ahmad dan Abu Daud).
Namun Islam juga, jelas-jelas menyatakan bahwa berpacaran bukan jalan yang diridhai Allah, karena banyak segi mudharatnya. Setiap orang yang berpacaran cenderung untuk bertemu, duduk, pergi bergaul berdua. Ini jelas pelanggaran syari’at ! Terhadap larangan melihat atau bergaul bukan muhrim atau bukan istrinya. Sebagaimana yang tercantum dalam HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas yang artinya: "Janganlah salah seorang di antara kamu bersepi-sepi (berkhulwah) dengan seorang wanita, kecuali bersama dengan muhrimnya." Tabrani dan Al-Hakim dari Hudzaifah juga meriwayatkan dalam hadits yang lain: "Lirikan mata merupakan anak panah yang beracun dari setan, barang siapa meninggalkan karena takut kepada-Ku, maka Aku akan menggantikannya dengan iman sempurna hingga ia dapat merasakan arti kemanisannya dalam hati."



Tapi mungkin juga ada di antara mereka yang mencoba "berdalil" dengan mengemukakan argumen berdasar kepada sebuah hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Abu Daud berikut : "Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, atau memberi karena Allah, dan tidak mau memberi karena Allah, maka sungguh orang itu telah menyempurnakan imannya."Tarohlah mereka itu adalah orang-orang yang mempunyai tali iman yang kokoh, yang nggak bakalan terjerumus (terlalu) jauh dalam mengarungi "dunia berpacaran" mereka. Tapi kita juga berhak bertanya : sejauh manakah mereka dapat mengendalikan kemudi "perahu pacaran" itu ? Dan jika kita kembalikan lagi kepada hadits yang telah mereka kemukakan itu, bahwa barang siapa yang mencintai karena Allah adalah salah satu aspek penyempurna keimanan seseorang, lalu benarkah mereka itu mencintai satu sama lainnya benar-benar karena Allah ? Dan bagaimana mereka merealisasikan "mencintai karena Allah" tersebut ? Kalau (misalnya) ada acara bonceng-boncengan, dua-duaan, atau bahkan sampai buka aurat (dalam arti semestinya selain wajah dan dua tapak tangan) bagi si cewek, atau yang lain-lainnya, apakah itu bisa dikategorikan sebagai "mencintai karena Allah ?" Jawabnya jelas tidak !




Dalam kaitan ini peran orang tua sangat penting dalam mengawasi pergaulan anak-anaknya terutama yang lebih menjurus kepada pergaulan dengan lain jenis. Adalah suatu keteledoran jika orang tua membiarkan anak-anaknya bergaul bebas dengan bukan muhrimnya. Oleh karena itu sikap yang bijak bagi orang tua kalau melihat anaknya sudah saatnya untuk menikah, adalah segera saja laksanakan.